~ Qurani
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Rabu, 18 November 2015
ALLAH-KU
~ Qurani
KARENA DAKWAH TAK SELALU DI ATAS MIMBAR
Dialah lentera, dan kita pasukan pembawa lentera itu.
Haruskah kita tinggalkannya?
IBADAH NGGAK NUNGGU MATI
Kompak dan segar dengan basuhan air wudhu.
~ Qurani
EMPTY YOUR CUP
~ Qurani
SEMPURNA
Maaf vs Gengsi and The Genk
Malu, takut, grogi atau yang sejenisnya alias and the genk ?
Enggak ah..
Kalau MTV "gue banget", yang mental beginian mah nggak cocok dibilang "gue banget" untuk kita, Muslim keren dan tangguh...
Seorang guru (nama disensor), mengaku melakukan kesalahan yang tidak disengaja disebabkan oleh LUPA.
Beliau sudah membuat janji bertemu dengan seseorang untuk sebuah urusan malam ini. Namun karena beberapa sebab, agenda yang telah dijanjikan tidak dapat direalisasikan dan tidak ada konfirmasi sebelumnya karena lupa.
Tentu tidak.
Tak pandang siapa kita dan siapa dia yang menjadi "korban" kekhilafan kita, kata maaf tetaplah harus terucap dengan segera.
Tentu tidak.
Malu, takut, grogi and the genk ?
Tidak juga.
Disinilah nilai seni dalam berkomunikasi dan berkawanisasi.
Stop tipu-tipu, no gengsi-gengsi.
Dengan manis ia berkata dalam syair lagunya, cekidot ;
Yang pertama katakan tolong setiap kau minta bantuan.
Yang kedua terima kasih saat ada yang datang membantu.
Lalu ketiga ucapkanlah maaf jika kau sakiti siapapun.
Ucapkan semua setulus hati dan keajaiban akan terjadi."
Tentu tidak, kawan.. smile emotikon
Bukan bangga atau diam terendap lara dalam kegengsian.
Bukankah kita sedang belajar menjadi seorang Muslim keren dan tangguh ? smile emotikon
Haruskah kita menunggu saat lebaran untk itu ?
Tentu tidak, bukan..?
~Untukku, Untuk Kita
@Annie
"Tak Dapat Dipungkiri"
Yusuf Islam, dalam lagu Your Mother mengatakan , "Cause who used to hold you. And clean you and clothes you.
Who used to feed you? And always be with you. When you were sick, Stay up all night, Holding you tight. That's right no other. Your mother (My mother)."
Tak hanya itu, ia yang mendengarkan kita bahkan sebelum kita mampu berbicara. Ia adalah malaikat yang dikirim oleh Allah untuk kita.
Perhatikan saja, sering kita jumpai seorang anak ketika bangun dari tidurnya, yang ia panggil pertama kali adalah Ibu, Ummi, Bunda, Mama dan apapun namanya. Ketika menangis pun demikian. Dan banyak hal lain yang menunjukkan power seorang perempuan sebagai ibu atau istri.
Tentu kita mempunyai jawaban dan kisah masing-masing tentang sosok luar biasa itu smile emotikon.
Dan, semoga Allah mengampuni, menyayangi dan memberikan jalan yang lapang serta lurus untuk sosok indah bagi kita itu.
~Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya~
Graha Amerta Surabaya, 31 Agustus 2015 - 13.30 WIB
"Pelajaran di Depan Mata"
Asli keren. Seorang perempuan menyapa saya dengan senyum dan duduk tepat bersampingan dengan saya di barisan kursi kedatangan domestik.
Tepat di depan saya, duduk seorang anak yang tak lain adalah putra dari perempuan cantik dan anggun tersebut. Wajah ibu dan anak yang sumringah, cerah serta tenang.
Sang anak tertunduk. Bukan malu, bukan pula asyik dengan gadget layaknya kebanyakan anak masa kini. Cool, khusyuk, tak terganggu dengan sekeliling. Di tengah diamnya, sang ibu memanggil anak dan berbicara kepadanya. Terdengar jelas di kanan saya. Sang anak pun menoleh menjawab dan kembali asyik dengan bukunya.
Spontan saya senggol kaki seorang sahabat di kiri saya.
"Coba perhatikan anak itu. Keren. Bukan gadget, dia asyik dengan bukunya." Sambil berbisik kami bersama-sama memperhatikan dan mengambil hikmah langsung. Gratis ! Bukan berniat menggosip.
"Iya.. kerenn.. cool, nyantai.."
"Lebih keren lagi, ibunya barusan bilang 'Mas, sudah adzan belum ya?', si anak menjawab 'kayaknya belum, Ma.' "
Bla..bla..bla.. kami pun sedikit berdiskusi dan mulai asyik memperhatikan gerak-gerik keduanya. Ada canda, harap dan doa di sela diskusi kecil itu. Tentang si kutu buku, kutu qur'an, kutu hadits, kutu kitab hingga getaran sang ibu.
Subhanallah... so sweet sekali.
Sang ibu beranjak dari duduknya, berdiri "celingukan" di tengah kerumunan manusia. Pasti mencari suaminya. Begitu yakin kami menyimpulkan. Sementara si anak, masih tetap berkutat dengan buku.
Tiba-tiba wajahnya sumringah dan memanggil si anak. Sang ibu tampak mengendap-endap seperti hendak memberi kejutan. Kemudian sedikit berlari menerobos barisan disusul si anak.
Spontan, saya ikut berdiri dan menerobos mengikuti. Sekedar ingin tahu dan cukup tertarik. Sahabat saya pun tiba-tiba berdiri di samping saya. Dan kami menyaksikan romantisme keluarga indah itu dari kejauhan. Subhanallah.. Indahnyaaa.. Ketiganya tampak sumringah, berjalan melewati kami.
Dalam rangkulan sang ayah, si anak berjalan tetap dengan pandangan menunduk dengan bukunya. Sesekali memandang ayahnya dengan senyum hangat dan pembicaraan yang tidak dapat kami dengar, kami pun tak berniat mendengarnya. Sementara sang ibu disibukkan dengan koper lelaki yang kami yakini adalah suaminya.
Ini, lebih dari sekedar sinetron atau film layar lebar.
Sekedar berbagi, bukan hendak berlebay atau berlagak kepo atas fenomena sosial yang tampak tepat di depan mata. Sekedar mengambil hikmah untuk direnungi dengan persepsi masing masing kepala.
Ini kisahku, bagaimana dengan Anda ? kiki emotikon
*****
~Untukku, Untuk Kita
@Annie
Bandara Juanda, Surabaya.19 September 2015, 17.35 WIB
AMBIL HIKMAHNYA, KAWAN..
Ketidaksempurnaan Itu Menyempurnakan.
Dan memahami ketidaksempurnaan adalah keindahan, menenangkan serta menyenangkan.
Dalam teduh menyusurinya.
Dalam kesantunan tertutur rangkaian penguatan dan tegur perbaikan.
Dan bermacam ketidaksempurnaan itu saling melengkapi, saling mengisi, saling berbagi, saling berbenah.
Memberi pelajaran bahwa dalam senyap ada hikmah. Dalam sunyi ada aliran lembut, mengantarkan pada jalan yang semestinya. Ada keterpaduan, ketulusan dan juga kesungguhan.
Bondowoso, 27 Oktober 2015
DIAM
Ya, bagaimana tegas dan bijak kepada diri. Bukan hanya memberlakukan ketegasan kepada orang lain. "Kaburo maqtan 'indallahi an taquuluu maa laa taf'aluun."
"Halloo bagaimana kabarmu ? Siapakah dirimu ? Lantas, bagaimana pula denganmu ? Engkau sendiri sudah kah ?" Bla..bla..bla sederet pertanyaan lainnya. Karena kelak kita pun akan ditanya oleh yang berwenang, yang berkuasa.
Bondowoso, 30 Oktober 2015
Bapakku, Pahlawanku.
"Pak dhe, pak dhe.. Mbak Ani pacarnya Rhoma Irama. Itu Rhoma nanyi Ani..Ani..." seorang tetangga menggodaku hingga membuatku menangis dan tak menyukai Bang Rhoma. (Maaf Bang Rhoma, itu memori masa kanak-kanak (^^)).
Melihat aku tak terima, beliaupun dengan tenang berkata, "tidak apa-apa... Itu cuma nyanyian, film.. tidak sungguhan." Dan akupun kembali bermain.
"Aku mau jadi guru !" Aku pun tertawa riang melihat keduanya tersenyum mengamini dan menambah guyonan yang membuat Ani kecil ge-er.
But I’m so grateful for every moment I spent with you.‘Cause I know life won’t last forever.
Dan kelak, kita kan berjumpa di surga-Nya. Aamiin.
@Annie
Bondowoso, 12 Nopember 2015