Rabu, 18 November 2015

Maaf vs Gengsi and The Genk

Maaf vs Gengsi and The Genk

Tidak mau meminta maaf karena gengsi ?
Malu, takut, grogi atau yang sejenisnya alias and the genk ?
Enggak ah.. 
Kalau MTV "gue banget", yang mental beginian mah nggak cocok dibilang "gue banget" untuk kita, Muslim keren dan tangguh...

Hikmah malam ini, sedikit berbagi.
Seorang guru (nama disensor), mengaku melakukan kesalahan yang tidak disengaja disebabkan oleh LUPA.
Beliau sudah membuat janji bertemu dengan seseorang untuk sebuah urusan malam ini. Namun karena beberapa sebab, agenda yang telah dijanjikan tidak dapat direalisasikan dan tidak ada konfirmasi sebelumnya karena lupa.
Dalam mahfudzot dikatakan bahwa "aaafatul 'ilmi an-nisyaan, penyakit ilmu adalah LUPA." Dan, sering kita dengar bahwa manusia itu tempatnya salah serta lupa. Bukan sekedar tempat, bahkan gudangnya !
Nah, lalu apakah kita kemudian angkat tangan begitu saja ?
Tentu tidak.
Sang guru dalam sikapnya memberi pelajaran bahwa sedikitpun kesalahan yang dilakukan, tetaplah maaf harus diwujudkan dengan laku dan ucapan.
Tak pandang siapa kita dan siapa dia yang menjadi "korban" kekhilafan kita, kata maaf tetaplah harus terucap dengan segera.
Disamping untuk menjaga keharmonisan dalam ukhuwah, jika hal ini tidak segera dibersihkan akan merembet ke lingkar dosa karena menyangkut "haqqul adami", hak manusia yang pada akhirnya juga menyeret kepada "haqqullah" dan menambah catatan buruk dalam rekening hidup kita yang akan mengurangi saldo kebaikan. Tampak kecil dan enteng memang, tapi hal ini mempermudah langkah menuju neraka. Na'udzubillah...
Coba, mari kita renungkan. Apakah Sang Guru tadi gengsi ?
Tentu tidak.
Malu, takut, grogi and the genk ?
Tidak juga.
Disinilah nilai seni dalam berkomunikasi dan berkawanisasi.
Stop tipu-tipu, no gengsi-gengsi.
Dara, seorang penyanyi cilik mengajak kita untuk membuka hati dengan lagu "Tiga Kata Ajaib"nya.
Dengan manis ia berkata dalam syair lagunya, cekidot ;
"Ada tiga kata yang sangat ajaib yang bisa merubah hidup kita. Caranya mudah saja dengarkanlah dan ikuti aku.
Yang pertama katakan tolong setiap kau minta bantuan.
Yang kedua terima kasih saat ada yang datang membantu.
Lalu ketiga ucapkanlah maaf jika kau sakiti siapapun.
Ucapkan semua setulus hati dan keajaiban akan terjadi."
Apakah salah jika kita belajar dari seorang anak kecil ?
Tentu tidak, kawan.. smile emotikon
Lagi-lagi "maaf". Dengan setulus hati. Mudah saja, bukan ?
Bukan bangga atau diam terendap lara dalam kegengsian.
Bukankah kita sedang belajar menjadi seorang Muslim keren dan tangguh ? smile emotikon
Lalu, masihkah kita beralasan untuk tidak meminta maaf atas khilaf salah walau seberat biji dzarroh?
Haruskah kita menunggu saat lebaran untk itu ?
Tentu tidak, bukan..?
Dan saya pun mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudarasmile emotikon.
*****
~Untukku, Untuk Kita
@Annie

Ahad, 30 Agustus menuju September Ceria. Otewe night. At 20.35 PM

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html
Diberdayakan oleh Blogger.